PROFIL NAGARI LUNANG DUA
Penulis : Lukman Hakim
Nara Sumber : - HASIM ASYARI (Bamus Nagari Lunang Barat)
- SAMIYO ( Sekretaris Nagari Lunang Dua)
- SUKIRNO ( LPMN Nagari Lunang Dua )
- Sejarah Desa/Nagari
Transmigrasi atau pemindahan penduduk dari kawasan padat ke wilayah jarang penduduk, dirintis pemerintah penjajahan Belanda sejak awal abad 19 Tujuannya adalah menyediakan tenaga kerja di kawasan perkebunan di luar Pulau Jawa. Pada tahun 1929, sudah ada lebih dari 260 ribu orang mengikuti program ini. Presiden Soekarno mulai melaksanakan program yang sama pada tahun 1950, dengan tujuan Kalimantan, Sumatera, Sulawesi hingga Papua.
Transmigran Angkatan Darat (TransAD) adalah salah satu model transmigrasi yang dikembangkan pemerintah Orde Baru oleh Presiden Soeharto, dengan sasaran para anggota TNI (ABRI), POLRI dan Warga Sipil untuk mendukung program ini.
Nagari Lunang Dua, Kecamatan Lunang adalah Nagari Pemekaran dari Nagari Lunang Barat Kecamatan Lunang - Silaut pada tahun 2011, yang sebelumnya pemekaran dari Nagari Lunang pada tahun 2009.
Lunang Dua mempunyai jarak tempuh dari Kecamatan Lunang 7 km sedangkan jarak dari Kabupaten Pesisir Selatan sekitar 174 km dan jarak dari Provinsi Sumatera Barat sekitar 244 km.
Awal mulanya pada Tanggal 28 Desember Tahun 1981 didatangkan trasmigrasi dari Pulau Jawa sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) , 50 KK dari Jawa Tengah Kabupaten Magelang dan 50 KK dari Kota Madiya Semarang, Hasim Asyari salah satu rombongan pertama yang datang untuk menempati wilayah Sindang Lunang Blok A, pada waktu itu rombongan tersebut sudah dibuatkan perumahan dan fasilitas umum lainya, karena lokasi pada saat itu masih rawa dan tidak memungkinkan, maka rombongan dipindahkan ke wilayah Blok B.
Setelah sampainya rombongan dari Pulau Jawa tersebut di wilayah Blok B, sebenarnya wilayah ini sudah dibuka oleh warga dari Balai Selasa, ditempati sekitar 49 KK yang berasal dari wilayah Lagan dan Punggasan di Pimpin oleh Ayek Faki Idris sekaligus pendiri Mushola Nurrahmah di Blok B.
Menurut keterangan Ayek, dulunya rombongan tesebut menempuh perjalanan melalui pinggir sungai batang lunang untuk membuka lahan di Blok B atau Desa Lunang Dua pada waktu itu, sampai pihak transmigrasi membuka jalan lintas lunang menuju lunang dua.
Tiga bulan kemudian didatangkan lagi rombongan kedua dari jawa timur termasuk Nanang Abdullah dalam rombongan. Tiga sampai empat bulan selanjutnya di datangkan rombongan ketiga dari Jawa Tengah (Banjar Negara) yakni Rambat Mulyadi, Suprapto, Amir Siswoyo dan disusul rombongan lainya dari pulau jawa.
Pada tahun 1981 sampai 1983 Program Transmigrasi Lunang Dua dan Lunang Tiga diserahkan oleh departemen Transmigrasi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat Dua Pesisir selatan yang awalnya wilayah ini dua UPT yakni UPT Lunang Dua Dan UPT Lunang Tiga, UPT Lunang Dua dikepalai oleh M. Nasir setelah dua tahun masa jabatan UPT dilanjutkan oleh SUAGI sampai habis pembinaan. Untuk UPT Lunang Dua terbagi menjadi Blok B, Blok C dan UPT Lunang Tiga tebagi menjadi Blok C dan Blok D, dari blok-blok inilah yang menjadi Desa Lunang Dua dan Desa Lunang Tiga.
Untuk Lunang Dua terdiri dari Blok B terdapat dua dusun kemudian , Blok C terbagi 3 dusun, sedangkan Lunang Tiga Blok C terbagi menjadi dua dusun dan Blok D terbagi menjadi 3 dusun. Sehingga Desa Lunang Dua dan Lunang Tiga berjumlah 10 dusun yakni:
- Tanjung Raya / Talang Sari IV ( Lunang Dua Blok B )
- Talang Puri / Talang Sari IV ( Lunang Dua Blok B )
- Mekar Jaya / Talang Sari I ( Lunang Dua Blok C )
- Sepakat / Sido Mulyo Talang Sari II ( Lunang Dua Blok C )
- Tali Wungu / Wungu Rejo / Talang Sari II ( Lunang Dua Blok C )
- Sumber Sari / Tanjung Sari I ( Lunang Tiga Blok C )
- Mekar Sari / Tanjung Sari I ( Lunang Tiga Blok C )
- Tanjung Mulyo / Tanjung Sari II ( Lunang Tiga Blok D )
- Margo Mulyo / Tanjung Sari III ( Lunang Tiga Blok D )
- Ujung Jaya / Tanjung Sari IV ( Lunang Tiga Blok D )
Pada tahun 1983 sampai 1984 dengan berlakunya Undang – undang Nonmor 5 tahun 1978 UPT lunang dua dan lunang tiga berganti menjadi dua desa yakni talang sari dan desa tanjung sari. Sedangkan nama Desa Talang Sari di ambil dari : talang berarti aliran, sedangkan sari adalah isi yang inti ( jadi suatu aliran yang didalamnya terkandung isi yang inti ) sedangkan Desa Tanjung Sari diambil dari tanjung adalah tanah dataran sedangkan sari adalah isi yang inti ( jadi suatu dataran yang di dalamnya terkandung isi yang inti ).
Semenjak berlakunya Undang-undang tesebut telah mempunyai pemerintahan yang mandiri untuk mengatur rumah tangga sendiri di bawah kepemipinan Kepala Desa.
Pada tahun 1984 sampai 1985 desa memenangkan Trans Teladan untuk Provinsi Sumatera Barat yang diterima oleh Agus sehingga berkesempatan menemui Presiden Soeharto. Agus merupakan pedagang pertama yang memulai dagang di Talang Sari ( Lunang Dua).
Kegigihan dan keuletan masyarakat bersama pemerintahan maka pada tahun 1987 sampai 1988 desa Talang Sari (Desa Lunang Dua) dan Tanjung Sari (Desa Lunang Tiga) meningkat menjadi desa swasembada sehingga mendapatkan juara dua tingkat kecamatan.
Pada tahun 1988 Setelah berlakunya Undang – undang otonomi daerah terjadi banyak perubahan, sehingga kebijakan Pemerintah daerah mengembalikan fungsi dan tupoksinya sesuai daerah masing-masing maka keluarlah Peraturan Daerah (PERDA) yang mengatur kembali ke Nagari. Dengan peraturan daerah kembali ke nagari maka desa talang sari dan tanjung sari bergabung kembali ke induk Nagari Lunang, menjadi Kampung Talang Sari dan Kampung Tanjung Sari yang terbagi menjadi kampung :
- Talang sari I 5. Tanjung Sari I
- Talang sari II 6. Tanjung sari II
- Talang sari III 7. Tanjung Sari III
- Talang sari IV 8. Tanjung Sari IV
Setelah beberapa tahun berjalan, pada tahun 1995 ada kesempatan mengajukan kembalinya bersatu, talang sari I s/d IV dan tanjung sari I s/d IV dalam satu wadah pemerintahan otonomi mandiri dalam bentuk pemerintahan nagari, maka bergulirlah pengajuan pemekaran dari nagari lunang yang pada awalnya terdiri dari satu nagari induk dengan membawahi 27 kampung yang mencangkup kenagarian lunang yang ada kecamatan Lunang – silaut, Setelah mengalami banyak usaha keras dan kesadaran bersama pentingnya membangun wilayah. Maka pada tahun 2009 desa talang sari dan tanjung sari mendapat persetujuan pemerintah untuk menjadi satu wilayah Pemerintahan nagari dengan menyatukanya kembali 8 (Delapan) kampung di talang sari dan tanjung sari dalam satu wadah pemerintahan nagari, yaitu Nagari Lunang Barat Kecamatan Lunang – Silaut.
Nama Nagari Lunang Barat diambil berdasarkan persetujuan dan mufakat bersama masyarakat Desa talang sari dan tanjung sari serta melibatkan ninik mamak, cerdik pandai, alim ulama, pemuda dan bundo kanduang sebagai wujud solidaritas dan kebersamaan dalam wilayah sehingga tidak menghilangkan Asal Usul kesejarahan dan keberadaan masyarakat eks talang sari dan tanjung sari di kenagarian Lunang, serta sejalan juga dengan letak dan posisi geografisnya eks talang sari dan Tanjung sari berada pada posisi barat kenagarian Lunang sehingga diambilah nama pemerintahanya bernama Nagari Lunang Barat.
Seiring berjalanya pemerintahan nagari lunang barat dengan adanya kesepakatan untuk mekar kembali, maka pada tahun 2011 Nagari Lunang Barat mekar menjadi Tiga Nagari yaitu :
- Nagari Lunang Dua
- Nagari Lunang Tiga
- Nagari Lunang Barat
yang berada dalam satu kecamatan lunang silaut. Pada tahun 2014 Kecamatan Lunang Silaut mekar menjadi dua kecamatan yakni Kecamatan Lunang dan Kecamatan Silaut, kecamatan lunang terdiri dari 10 Nagari yakni :
- Lunang Lunang Selatan
- Lunang Utara Sindang Lunang
- Pondok Parian Lunang Lunang Barat
- Lunang Tengah Lunang Dua
- Lunang Satu Lunang Tiga
- Demografi
Keadaan alam Nagari Lunang Dua bagian dari kecamatan Lunang dengan keadaan alam berbentuk dataran dengan ketinggian 11 mdth dan suhu 29 °C, maka untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 1981 masa itu, masyarakat desa lunang dua oleh pemerintah dibantu sembako selama kurang lebih tiga – empat tahun, karena pada masa itu untuk bercocok tanam masih sangat susah dengan kondisi wilayah yang masih ditumbuhi pohon besar dan rawa - rawa.
Dengan cara menggerakan gotong royong pertama kalinya hasim membuka lahan pertanian, pembangunan rumah dibantu oleh pemerintah. Sekaligus mendirikan masjid pertama pada tahun 1982 yakni mesjid Jami’ Darussalam dengan bantuan PT. SUMBAR diblok b, Masjid kedua yang berdiri adalah Baitul Makmur yang berada di blok c.
Kemudian pak hasim jugalah yang memplopori Rumah Sekolah pertama pada tahun 1982 yakni SDN 08 di blok b sekarang ini. Kemudian masyarakat dengan cara bergotong royong membuka lahan dengan menggunakan kampak untuk membuka lahan pertanian, mencoba bercocok tanam dengan menanam sayuran jagung, singgkong dan sebagainya, dengan kondisi saat itu, para petani harus melawan hama babi, hingga mengalami gagal panen hingga berbulan – bulan.
Hingga pada tahun 1995 penghasilan masyarakat lunang dua mulai membaik karena sudah banyaknya hutan yang di tebang untuk pembukaan lahan pertanian. Hasil pertanian masyarakat pada tahun tesebut seperti jagung, kacang tanah, kacang hijau dan padi. Guna meningkatkan infrastruktur maka pemerintah membangun jalan dengan menimbun coral sepanjang jalan lintas lunang dua pada tahun 1986 dan mengalirkan aliran listrik pertama kalinya tahun 1990 an. Kemudian pada 1990 - 2006 sebagian masyarakat mulai menanam sawit dan berdagang hingga tahun 2019 sampai sekarang.
Untuk menjalankan roda pemerintahan maka masyarakat mempersiapkan Kepala Desa. pertama untuk lunang dua adalah Rambat Mulyadi sekitar tahun 1987 – 1989 untuk menjalankan pemerintahan di desa tersebut. Perjalanan pemerintahan dilanjutkan secara estapet oleh Narpan, Nanang Abdullah, Darto dan Tukiran sesuai lama jabatan masing-masing.
Kemudian dilakukan pemekaran oleh pemerintah kabupaten menjadi Lunang Barat terbagi menjadi tiga blok, yakni blok b, c dan d di pimpin oleh Rambat Mulyadi, Kemudian pemerintah melakukan pemekaran lagi pada tahun 2011, menjadi tiga nagari yakni lunang barat, lunang dua dan lunang tiga. Dan yang menjabat Wali Nagari Lunang Barat Rambat Mulyadi, untuk Wali Nagari Lunang Dua Amir Siswoyo pada bulan februari 2012 sampai tahun 2018 dan Pj tazwan sh setelah satubulan di gantikan oleh nasrulloh sampai bulai mei 2018 dan Lunang Tiga dipimpin oleh Jumari pada waktu itu. Pada pemilihan wali nagari pada 11 mei tahun 2018 terpilihlah Satiman untuk memimpin Nagari Lunang Dua dengan masa jabatan 2018 – 2024. Nagari Lunang Dua, Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat merupakan 1 dari 10 Nagari di Kecamatan Lunang.
Tabel Data Kepala Desa/Wali Nagari Mulai Dari adanya Nagari Lunang Dua
No |
Nama |
Masa Jabatan |
Keterangan |
1 |
M. NASIR |
1981 - 1983 |
KUPT Lunang Dua |
2 |
SUAGE |
1983- 1986 |
Pemb. KUPT Lunang Dua |
3 |
RAMBAT MULYADI |
1987 - 1989 |
Kepala Desa Talang Sari |
4 |
NARPAN |
1989- 1992 |
Kepala Desa Talang Sari |
5 |
NANANG ABDULLAH |
1992- 1994 |
Kepala Desa Talang Sari |
6 |
SUDARTO |
1994- 1995 |
Kepala Desa Talang Sari |
7 |
TUKIRAN |
1995- 2001 |
Kepala Desa Talang Sari |
8 |
BUSTAMI. Dt MP |
2002 - 2009 |
Wali Nagari Lunang |
9 |
RAMBAT MULYADI |
2009 - 2011 |
Wali Nagari Lunang Barat |
10 |
AMIR SISWOYO |
2012 - 2018 |
Wali Nagari Lunang Dua |
11 |
SATIMAN |
2018 - Sekarang |
Wali Nagari Lunang Dua |
Pemerintahan Nagari Lunang Dua berjalan berumur 9 tahun pada tahun 2020 dalam perkembanganya semakin membaik dan teratur sesuai dengan peraturan yang ada dipimpin oleh wali nagari. Dari segi pelayanan administrasi semakin membaik dan membentuk kesadaran dengan terkendalinya keamanan dan tidak terjadi keributan dari dalam atau dari luar nagari walaupun berbeda suku dan budaya.
- Keadaan Sosial
Nagari Lunang Dua menganut adat istiadat yang berlaku yakni adat minang kabau serta adat jawa yang menjadi khasanah kekayaan budaya di nagari lunang dua. Perlakuan dan budaya yang masih sering tercermin antara lain dalam acara: Pernikahan, Khitanan dan Prosesi Kematian, sedangkan pakaian tidak lagi mencerminkan budaya tunggal dan terlihat sangat Nasional. Nagari lunang dua telah melaksanakan amanah Perda kembali ke nagari yang dalam kehidupan dan tatanan masyarakat membentuk lembaga-lembaga yang di dalamnya terdiri dari unsur Ninik Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, Bundo Kandung serta Pemuda dalam Nagari.
Masyarakat lebih mengedepankan jiwa sosial dan kegotong royongan, tanpa memandang suku dan golongan, dan ini adalah aset yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat yang terbawa dari asal usul masyarakat jawa pada umumnya.
- Keadaan Ekonomi
Keadaan Ekonomi Masyarakat di Lunang Dua pada umumnya usaha di bidang Berdagang, Usaha Mebel, Usaha Las Besi, Counter Pulsa, Heler Padi, Ternak Burung Walet, Palawija dan Kebun Sawit. keadaan perekonomian masyarakat cukup baik dengan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sentra perkebunan kelapa sawit dan berbagai kegiatatan perekonomian lainya antara lain budi daya dan usaha kecil, kerajinan yang telah menjadi bahagian kehidupan masyarakat Nagari Lunang Dua. Sehingga banyak Produk kerajinan makanan dan berbagai kerajinan industri Rumah tangga menjadi produk yang dikenal dari Nagari Lunang Dua antara Lain: Keripik Tempe, Kerupuk Ubi, Piring Lidi Sawit, Gula Kelapa, Rajutan Benang, dan lain – lain.
- Pembagian Wilayah Nagari
Luas wilayah Nagari Lunang Dua 1500 Ha ini terbagi menjadi Empat Kampung, yakni Kp. Mekar Jaya, Kp. Mekar Sari, Kp. Wungu Rejo dan Kp. Sidomulyo dengan Luas Pemukiman 125 Ha, Luas Sawah 400 Ha, Luas Kebun 450 Ha, Luas Pasar 0,75 Ha, Perkantoran 3 Ha, Sekolah 3,5 Ha, Lapangan Olah Raga 0,85 Ha, TPU 2 Ha dan Fasilitas lainya 0,75 Ha. Dengan jumlah Penduduk 2518 Jiwa, yang terdiri dari Laki-laki 1274 Orang dan Perempuan 1262 Orang tercatat pada Bulan Januari Tahun 2018. Pada tahun 2019 tercatat di bulan desember jumlah Penduduk 2.462 yang terdiri dari laki – laki 1.341 dan perempuan 1.113 orang, sedangkan di tahun 2020 tercatat pada bulan Maret yakni 2.514 jiwaYang terdiri dari 1.598 laki – laki dan 1416 perempuan.
Secara geografis Nagari Lunang Dua sendiri terletak di perbatasan sebelah Barat Tanah Ulayat Lunang, Utara berbatas dengan Nagari Lunang, Timur Berbatas dengan Nagari Lunang Barat, dan Selatan berbatasan dengan Nagari Lunang tiga. Nagari Lunang Dua terdiri dari empat kampung, dengan potensi perangkatnya terdiri dari Wali Nagari, Sekretaris Nagari, Kasi Pemerintahan, Kasi Kesra, Kaur Keuangan, Kaur Perencanaan, BAMUS, LPMN, Bundo Kanduang, Cadiak Pandai, Empat Kepala Kampung, Ketua Pemuda Nagari Serta Empat Ketua Pemuda Kampung.
Empat kampung tersebut adalah :
- Mekar Jaya 3. Wungu Rejo
- Mekar Sari 4. Sido Mulyo
Untuk pembangunan dan kemajuan nagari pemerintah mengajak semua unsur masyarakat dalam mengusulkan kemajuan yang ada di empat kampung tersebut dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) sebelum diajukanya Rencana Anggaran Biaya (RAB) ke Kabupaten.
Ditahun 2019 ini merupakan tahun dimana kita sudah merasakan kemudahan baik dari Infrastruktur, Teknologi, Pembangunan dan Perekonomian dibadingkan dengan tahun 1981 silam yang dirasakan oleh para pendiri sekaligus pejuang desa kita, oleh karena itu marilah bersama – sama menjalin silaturahmi kembali atas jasa yang pernah beliau perjuangkan selama ini. Dan kita selaku penerus kemajuan nagari sudah saatnya menyatukan semangat seluruh elemen masyarakat yang ada di nagari lunang barat, lunang dua maupun lunang tiga, yang telah di contohkan oleh pendiri desa kita dahulu guna kemajuan nagari kita masing - masing, karena sejatinya kita dulu pernah satu Desa yakni Lunang Dua.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan di tingkat Nagari, sehingga Pemerintah Nagari Lunang Dua juga membentuk lembaga-lembaga pendukung tersebut seperti PKK (Peningkatan Kesejahteraan Keluarga), LPMN (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari), BKM (Bundo Kanduang Maimbau), BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim), MUIN (Majelis Ulama Indonesia Nagari), Pemuda Nagari, Karang Taruna Nagari serta lembaga mitra lainnya baik yang berada di Nagari Lunang Dua maupun yang menetap di perantauan. Lembaga inilah yang nantinya akan menjadi penjabar tugas-tugas dan kewenangan yang telah diatur oleh Pemerintah yang lebih tinggi dengan tanggungjawab kegiatan bersama Wali Nagari. Delanjutnya Pemerintah Nagari Lunang Dua melanjutkan wilayah Pemerintahan Nagari Lunang Dua terdiri 4 kampung yaitu :
No |
KAMPUNG |
KEPALA KAMPUNG |
JUMLAH KK |
1 |
Mekar Jaya |
Sugeng Prasetiyo |
218 |
2 |
Sidomulyo |
Rohayat |
181 |
3 |
Wungu Rejo |
Sudarmanto |
206 |
4 |
Mekar Sari |
Puji Hartanto |
154 |
Jumlah kk tahun 2018 |
Total |
759 |
No |
KAMPUNG |
KEPALA KAMPUNG |
JUMLAH KK |
1 |
Mekar Jaya |
Sugeng Prasetiyo |
154 |
2 |
Sidomulyo |
Rohayat |
181 |
3 |
Wungu Rejo |
Sudarmanto |
206 |
4 |
Mekar Sari |
Puji Hartanto |
154 |
Jumlah kk tahun 2019 |
Total |
761 |
|
No |
KAMPUNG |
KEPALA KAMPUNG |
JUMLAH KK |
1 |
Mekar Jaya |
Sugeng Prasetiyo |
218 |
2 |
Sidomulyo |
Rohayat |
181 |
3 |
Wungu Rejo |
Sudarmanto |
206 |
4 |
Mekar Sari |
Puji Hartanto |
154 |
Jumlah kk tahun 2020 |
Total |
761 |
2.1 Peta Wilayah Nagari
Nagari Lunang Dua, Kecamatan Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat merupakan 1 dari 10 Nagari di kecamatan Lunang yang mempunyai jarak 170 Km dari ibu kota kabupaten. Kecamatan Lunang sendiri merupakan salah satu dari 15 kecamatan di kabupaten Pesisir Selatan yang termasuk kategori nagari berkembang. Secara geografis Nagari Lunang Dua sendiri terletak di perbatasan sebelah Utaraberbatas dengan Nagari Lunang, Sebelah Selatan berbatas dengan Nagari Lunang Tiga , Sebelah timur berbatas dengan Nagari Lunang Barat,Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Ulayat, Nagari Lunang Dua letak topografis tanahnya dataran,dan lahan sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat beralih Fungsi menjadi Kebun Sawit, karna tidak adanya sarana irigasi.
Nagari Lunang Dua terdiri dari 4 Kampung , dengan potensi perangkatnya terdiri dari Seorang Wali Nagari, satu orang Sekretaris Nagari (Seknag), 2 orang Kasi, 2 orang kaur dan 4 orang Kepala Kampung ,mempunyai jumlah penduduk +2.508 / bulan November 2019. terdiri dari 1.339 orang laki-laki,1.169 orang perempuan, dan dengan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) berjumlah 85 RTM.
- Batas Wilayah Nagari
Letak geografis Nagari Lunang Dua , terletak diantara :
Sebelah Utara : Nagari Lunang
Sebelah selatan : Nagari Lunang Tiga
Sebelah Barat : Nagari Tanah Ulayat
Sebelah Timur : Nagari Lunang Barat
- Luas Wilayah Nagari
No |
Uraian |
Jumlah |
Ha |
1 |
Pemukiman |
125 |
Ha |
2 |
Pertanian Sawah |
50 |
ha |
3 |
Ladang / Kebun |
850 |
Ha |
4 |
Hutan |
0 |
ha |
5 |
Rawa |
0 |
ha |
7 |
Perkantoran |
5,75 |
ha |
8 |
Sekolah |
3,5 |
ha |
9 |
Jalan |
0 |
ha |
10 |
Lapangan Sepak Bola |
0,85 |
ha |
11 |
Pasar |
0,75 |
ha |
- Orbitasi
No |
Uraian |
Jarak |
Ket |
1 |
Jarak Ke ibota Kecamatan |
7 |
km |
2 |
Lama jarak tempuh ke Kecamatan |
15 |
menit |
3 |
Jarak ibu kota Kabupaten/Kota |
170 |
km |
4 |
Lama jarak tempuh ke kabupaten |
4 |
jam |
- Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
NO |
Nama kampung |
TAHUN 2018 / Juni |
Jumlah Penduduk |
Jumlah KK |
|
Laki Laki |
Perempuan |
||||
1 |
Mekar Jaya |
495 |
339 |
744 |
218 |
2 |
Sidomulyo |
317 |
275 |
592 |
181 |
3 |
Wungu Rejo |
334 |
291 |
635 |
206 |
4 |
Mekar Sari |
273 |
264 |
537 |
264 |
Jumlah |
1.339 |
1.169 |
2.508 |
759 |
- KEADAAN SOSIAL
- Pendidikan
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
SD / MIN |
1.248 |
Orang |
2 |
SLTP / MTS.s |
752 |
Orang |
3 |
SLTA / MA |
556 |
Orang |
4 |
S.I / Diploma |
86 |
Orang |
5 |
Putus sekolah |
22 |
Orang |
6 |
Belum sekolah |
185 |
Orang |
7 |
Tidak Sekolah |
68 |
Orang |
8 |
Buta huruf |
42 |
Orang |
Jumlah |
2.536 |
Orang |
- Lembaga Pendidikan
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Gedung TK |
1 |
Unit |
2 |
SD |
1 |
Unit |
3 |
MIN |
1 |
Unit |
4 |
SLTP / MTS.s |
1 |
Unit |
5 |
SLTA / MAS |
1 |
Unit |
- Kesehatan
- Kematian Bayi
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Jumlah bayi Lahir tahun ini |
11 |
anak |
2 |
Jumlah bayi meninggal tahun ini |
- |
anak |
- Kematian Ibu Melahirkan
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Jumlah melahir tahun ini |
11 |
anak |
2 |
Jumlah Ibu melahirkan meninggal tahun ini |
0 |
orang |
- Cakupan Imunisasi
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Cakupan Imunisasi Polio 3 |
11 |
anak |
2 |
Cakupan Imunisasi DPT-1 |
11 |
anak |
3 |
Cakupan Imunisasi Cacar |
11 |
anak |
- Gizi Balita
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Jumlah Balita |
64 |
anak |
2 |
Balita gizi buruk |
- |
anak |
3 |
Balita gizi baik |
24 |
anak |
4 |
Balita gizi kurang |
- |
|
- Pemenuhan air bersih
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Pengguna sumur galian |
350 |
KK |
2 |
Pengguna sumur Bor |
437 |
KK |
3 |
Pengguna air PAM |
- |
KK |
4 |
Pengguna sumur hidran umum |
- |
KK |
5 |
Pengguna air sungai |
- |
KK |
Jumlah |
787 |
KK |
- Keagamaan.
Data Keagamaan Nagari Lunang Dua Tahun 2020
- Jumlah Pemeluk :
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Islam |
2.463 |
KK |
2 |
Katolik |
10 |
KK |
3 |
Kristen |
- |
KK |
4 |
Hindu |
- |
KK |
5 |
Budha |
- |
KK |
6 |
Lain lain |
- |
KK |
b. Data Tempat Ibadah
Jumlah tempat ibadah :
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Masjid |
2 |
Buah |
2 |
Musholla |
13 |
Buah |
3 |
Kristen |
- |
Buah |
4 |
Gereja |
- |
Buah |
5 |
Pura |
- |
Buah |
6 |
Vihara |
- |
Buah |
7 |
Lain lain |
- |
Buah |
2.2.5KEADAAN EKONOMI
Ekonomi Nagari Lunang Dua mulai tumbuh dan berkembang semenjakmembudayakan tanaman cacao sebagai kegiatan sehari-hari setelah padi, Tanaman cacao ini masuk dan dibudayakan pertama sekali pada Tahun 1995 oleh salah seorang masyarakat Nagari Lunang Dua yang bibitnya di bawa dari Kodya Kisaran Propinsi Sumatera Dua, melihat hasil panennya yang sangat memadai dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga, maka tanaman cacao ini dikembangkan pula sebagaian besar masyarakat Nagari Lunang Dua
Berikut ini adalah sumber Pendapatan dan penghasilan masyarakat Lunang Dua:
a . Pertanian
Jenis Tanaman :
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Padi sawah |
50 |
ha |
2 |
Padi Ladang |
- |
ha |
3 |
Jagung |
50 |
ha |
4 |
Palawija |
8,9 |
ha |
5 |
Tembakau |
- |
ha |
6 |
Tebu |
- |
ha |
7 |
Kakao/ Coklat |
1,5 |
ha |
8 |
Salak |
1,5 |
ha |
9 |
Durian |
0,5 |
ha |
10 |
Karet |
2 |
ha |
11 |
Kelapa |
1,5 |
ha |
12 |
Kopi |
- |
ha |
13 |
Singkong |
2 |
ha |
14 |
Sawit |
645 |
ha |
b . Peternakan
Jenis ternak :
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Kambing |
231 |
Ekor |
2 |
Sapi |
47 |
Ekor |
3 |
Kerbau |
- |
Ekor |
4 |
Ayam |
1.564 |
Ekor |
5 |
Itik |
243 |
Ekor |
6 |
Burung |
86 |
Ekor |
7 |
Lain lain |
- |
Ekor |
C . Perikanan
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Tambak ikan |
1,25 |
ha |
2 |
Tambak udang |
- |
ha |
3 |
Keramba |
- |
ha |
4 |
Lain-lain |
- |
ha |
d . Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan :
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Petani |
512 |
orang |
2 |
Pedagang |
53 |
orang |
3 |
PNS |
15 |
orang |
4 |
Guru |
38 |
orang |
5 |
Bidan/ Perawat |
3 |
orang |
6 |
TNI/ Polri |
1 |
orang |
7 |
Pesiunan |
12 |
orang |
8 |
Sopir/ Angkutan |
24 |
orang |
9 |
Buruh |
124 |
orang |
10 |
Jasa persewaan |
5 |
orang |
11 |
Swasta |
68 |
orang |
2.2.6 Kondisi Pemerintahan Nagari
- Lembaga pemerintahan
Jumlah Perangkat Nagari :
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
Wali Nagari |
1 |
orang |
2 |
Sekretaris Nagari |
1 |
orang |
3 |
Perangkat Nagari |
9 |
orang |
4 |
Bamus Nagari |
5 |
orang |
- Lembaga kemasyarakatan
Jumlah Lembaga Kemasyarakatan :
No |
Uraian |
Jumlah |
Ket |
1 |
LPMN |
5 |
orang |
2 |
PKK |
40 |
orang |
3 |
Kader |
10 |
orang |
4 |
Bamus Nagari |
5 |
orang |
5 |
Lembaga adat |
5 |
orang |
6 |
Pengajian |
4 |
orang |
7 |
Arisan |
12 |
kelompok |
8 |
Simpan Pinjam |
2 |
kelompok |
9 |
Kelompok Tani |
12 |
kelompok |
10 |
Gapoktan |
1 |
kelompok |
11 |
Karang Taruna |
1 |
kelompok |
12 |
Majlis Ta’lim |
12 |
kelompok |
13 |
Bumnag |
1 |
kelompok |
- Pembagian Wilayah
Nama Kampung :
No |
Nama Kampung |
Jumlah |
Ket |
1 |
Kampung Mekar jaya |
255 |
kk |
2 |
Kampung Sidomulyo |
159 |
kk |
3 |
kampung Wungu Rejo |
214 |
kk |
4 |
Kampung Mekar sari |
189 |
kk |
Jumlah |
787 |
kk |